Biografi Imam Malik bin Anas: Sang Imam Darul Hijrah
Menelusuri Jejak Keilmuan, Adab, dan Warisan Fiqih Sang Pendiri Mazhab Maliki
Profil Singkat Imam Malik
Nama lengkap: Mālik bin Anas bin Mālik bin Abī ‘Āmir al-Aṣbaḥī
Tahun kelahiran: 93 H / 711 M
Tempat lahir: Madinah al-Munawwarah
Wafat: 179 H / 795 M di Madinah
Julukan: Imam Darul Hijrah
Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan Awal
Imam Malik lahir dalam keluarga yang sangat menghormati ilmu. Kakeknya, Malik bin Abi Amir, adalah seorang tabi'in yang pernah bertemu banyak sahabat Nabi Muhammad SAW. Sedangkan ibunya dikenal sebagai sosok yang salehah dan sangat memperhatikan pendidikan adab anak-anaknya.
Salah satu nasihat terkenalnya, sebagaimana disebutkan dalam Tadhkiratul Huffazh karya Imam adz-Dzahabi, adalah:
"Pergilah kepada Rabi'ah, pelajarilah adabnya sebelum ilmunya."
Sejak kecil, Imam Malik sudah menunjukkan kecerdasan luar biasa dan ketekunan dalam menuntut ilmu, terutama dalam bidang hadis dan fiqih.
Guru-Guru Besar Imam Malik
Imam Malik belajar kepada lebih dari 900 guru di Madinah. Di antara yang paling berpengaruh adalah:
- Imam Nafi', maula dari sahabat Abdullah bin Umar RA
- Ibnu Syihab az-Zuhri, salah satu perawi hadis terpercaya
- Yahya bin Sa'id al-Ansari
- Rabi'ah bin Abdurrahman (Rabi'ah ar-Ra’yi)
Dalam Siyar A’lam an-Nubala’, Imam adz-Dzahabi menulis bahwa Imam Malik menghafal lebih dari seratus ribu hadis.
Metodologi Keilmuan Imam Malik
Imam Malik terkenal sangat hati-hati dalam mengeluarkan fatwa. Dalam Al-Intiqa fi Fadhail al-A'immat al-Thalathah karya Ibnu 'Abdil Barr disebutkan, Imam Malik pernah mendapatkan 48 pertanyaan, tetapi hanya menjawab 16 pertanyaan, sisanya beliau jawab dengan "La Adri" (Saya tidak tahu).
Metode pengambilan hukum dalam mazhab Maliki meliputi:
- Al-Qur'an
- Hadis Nabi SAW
- Amal penduduk Madinah (praktik kolektif sahabat)
- Ijma' (konsensus ulama)
- Qiyas (analogi)
- Maslahah Mursalah (kemaslahatan umum)
Keistimewaan mazhab Maliki adalah mengedepankan tradisi hidup penduduk Madinah sebagai refleksi praktik Nabi Muhammad SAW.
Karya Monumental: Al-Muwaththa'
Karya terbesar Imam Malik adalah Al-Muwaththa’, sebuah kitab hadis dan fiqih. Al-Muwaththa’ disusun selama lebih dari 40 tahun dan dianggap sebagai karya transisi antara kitab hadis dan fiqih.
Imam asy-Syafi’i mengatakan tentang Al-Muwaththa’ dalam Manaqib asy-Syafi’i karya Al-Baihaqi:
"Tidak ada di atas permukaan bumi, setelah Kitabullah, kitab yang lebih sahih daripada Al-Muwaththa'."
Dalam Al-Muwaththa’, Imam Malik mencatat lebih dari 1700 hadis, lengkap dengan fatwa-fatwa para sahabat dan tabi’in Madinah.
Sikap Imam Malik terhadap Penguasa
Imam Malik sangat menjaga kemuliaan ilmu dan tidak takut terhadap tekanan politik. Dalam masa kekuasaan Bani Abbasiyah, beliau pernah mengalami siksaan karena fatwanya yang bertentangan dengan kebijakan penguasa tentang sumpah setia (bai’at).
Meskipun demikian, Imam Malik tetap bersikap tenang dan tidak membalas keburukan dengan keburukan, sebagaimana akhlak para ulama besar terdahulu.
Pengaruh Imam Malik terhadap Dunia Islam
Mazhab Maliki tersebar luas di Afrika Utara, Andalusia (Spanyol Muslim), sebagian wilayah Hijaz, dan hingga saat ini menjadi mazhab resmi di negara Maroko dan beberapa negara Afrika Barat.
Imam Malik memiliki banyak murid terkenal, seperti:
- Imam Syafi'i (pendiri Mazhab Syafi'i)
- Abdullah bin Wahb
- Yahya bin Yahya al-Laytsi
Wafatnya Imam Malik
Imam Malik wafat di Madinah pada tahun 179 H (795 M) dalam usia 86 tahun. Beliau dimakamkan di pemakaman Baqi' di Madinah, bersebelahan dengan banyak sahabat Nabi.
Sebelum wafat, beliau berpesan agar tidak dibuatkan bangunan di atas kuburnya, menunjukkan kerendahan hati dan ketakwaannya hingga akhir hayat.
Kesimpulan
Imam Malik bin Anas adalah teladan kesabaran, kehati-hatian, dan adab dalam menuntut ilmu. Fiqihnya tetap menjadi pedoman bagi jutaan umat Islam hingga kini. Warisan beliau bukan hanya dalam bentuk karya ilmiah, tetapi juga dalam karakter luhur yang harus terus hidup di tengah umat.
Semangat Imam Malik mengajarkan kita bahwa adab, keikhlasan, dan ketelitian adalah kunci keberkahan ilmu.
Posting Komentar
Posting Komentar